Senin, 25 Januari 2016



FIRE ALARM SYSTEMS

Dasar Dasar Fire Alarm Systems

Fire Alarm systems adalah satu kesatuan system yang digunakan untuk mendeteksi suatu kebakaran  secara dini dan memberitahukan kepada penghuni gedung atau pabrik tersebut sehingga kerugian dapat diperkecil atau dihilangkan.

Bagian bagian dari Fire systems yang membentuk satu kesatuan system itu terdiri dari :
  1. Master Control Fire Alarm Panel (MCFA)
  2. Peralatan pendeteksian
  3. Peralatan signal output

Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga peralatan tersebut diatas :

Master Control Fire Alarm Panel (MCFA)
Merupakan otak atau control dari keseluruhan systems. Cara kerjanya adalah menerima signal kebakaran dari peralatan deteksi dan mengirimkan signal ke peralatan signal output. Adapun MCFA yang terpasang si proyek ini mempunyai kapasitas 20 zone, artinya MCFA mengcover 20 area. Tiap area yang dicover diwakili satu lampu LED yang ada di MCFA. Bila terjadi kebakaran di area 1 maka LED zone 1 akan menyala merah dan terdengar bunyi buzzer. Apabila terjadi trouble di area 1 maka LED zone 1 akan menyala berkedip-kedip dan terdengar bunyi buzzer terputus-putus. Lokasi penempatan MCFA adalah ruang kontrol.
Adapun gambaran fasilitas MCFA secara umum sbb:
  1. Alarm verifikasi system : Panel menerima signal pertama dari salah satu peralatan pendeteksian kemudian menundanya 8 – 10 detik, kemudian panel mereset dan menunggu  signal kedua dari peralatan deteksi. Apabila dalam waktu 50 detik MCFA tidak menerima signal kedua maka MCFA akan secara otomatis normal kembali, ini berarti peralatan pendeteksian menerima alarm palsu ( false alarm ) dan sebaliknya apabila dalam waktu 50 detik MCFA menerima signal kedua maka akan terjadi alarm.
  2. Tersedia battery nicad untuk back up apabila AC power mati.
  3. Automatic Self Checking : Pengecekan secara otomatis terhadap kondisi panel itu sendiri.
  4. Fasilitas pengetesan untuk maintenance.
  5. Dilengkapi surge arrester untuk power AC yang berfungsi untuk memproteksi tegangan lebih dari kapasitasnya.

Peralatan Pendeteksian

Berikut ini adalah beberapa peralatan pendeteksian yang digunakan :
  1. Photoelectric Smoke Detector
Detector ini digunakan untuk mendeteksi asap dari hasil suatu kebakaran. Posisi peletakannya : lobby lift, gudang, ruang ber-AC, ruang kontrol, ruang AHU, dll.
Prinsip kerja : didalam detector ini mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari sumber cahaya, element sensor, element pelindung cahaya dan ruang deteksi. Dalam keadaan normal, sumber cahaya (LED)memancarkan cahaya setiap 3,5 detik yang tidak mencapai element sensor sebab terhalang elemen pelindung cahaya. Jika asap masuk kedalam ruang deteksi cahaya, maka cahaya yang dipancarkan oleh sumber cahaya akan dipantulkan oleh partikel-partikel asap dan mengenai element sensor cahaya. Cahaya yang mengenai element sensor cahaya bervariasi tergantung kepadatan asap. Jika cahaya yang mengenai sensor cahaya mencapai level tertentu maka detector akan bekerja. Detektor akan mengirimkan signalnya, ke panel dan lampu deteksi yang ada didetektor akan menyala.

  1. Rate of Rise Heat Detector
Detector ini bekerja berdasarkan kenaikan suhu udara di sekitarnya, seperti : kenaikan suhu antara 10 s/d 15 Derajat dalam 1 menit akan membuat detector bekerja. Kenaikan suhu secara lambat atau gradual(bertahap) yang dihasilkan oleh pemanasan dari sebuah gedung tidak membuat detector bekerja. Jika terjadi kebakaran dan suhu rata-rata naik melebihi temperatur sekitarnya, udara yang berada didalam ruang detector mengembang dan menyebabkan membran menekan kontak menjadi tertutup, sehingga detector menjadi alarm dan lampu deteksi yang ada didetector menyala. Posisi peletakan : ruang parkir, public area, gudang, koridor, dll.

  1. Fixed Temperature Heat Detector
Cara kerja detector ini adalah mendeteksi panas pada suhu tertentu, seperti : 75oC. Detector ini terdiri dari plate penerima panas, bimetal disc, dan contact. Bila penerima panas menerima panas sampai dengan suhu 75oC maka bimetal akan menekan contact dan menyebabkan alarm dan response lamp menyala, bila temperature turun dibawah suhu 75oC maka bimetal akan kembali ke posisi semula/normal yang menyebabkan contact terbuka.
Posisi peletakan : ruang genset, gudang, dapur, dll.

  1. Fixed temperature heat detector, explosion proof type
Cara kerja detector ini sama dengan cara kerja fixed temperature heat detector, bedanya adalah detector ini dibuat menggunakan bahan yang tahan terhadap ledakan. Biasanya detector ini dipasang dilokasi yang mudah meledak.

  1. Photoelectric Smoke detector combined with Heat sensor.
Detector ini mempunyai 2 cara pendeteksian yaitu pendeteksian asap dan pendeteksian panas/fixed temperature.
Detector ini biasanya ditempatkan dilokasi yang rawan terjadi kebakaran.

  1. Manual Pull Station
Detektor ini digunakan untuk memberitahukan kebakaran secara manual dengan cara menekan tongkat pull-nya. Bila sudah dinyatakan tidak ada kebakaran lagi maka manual dapat direset dengan menggunakan kunci reset yang telah disediakan.


Peralatan Signal Output

Yang termasuk peralatan signal output adalah :
  1. Multitone with strobe
Bila terjadi terjadi suatu kebakaran, maka MCFA akan memberitahukan kepada penghuni gedung lewat alat ini. Alat ini akan mengeluarkan bunyi yang keras ( 90db pada jarak 1 meter ) dan terdapat lampu yang berkedip-kedip. Bila kebakaran sudah dapat diatasi dan kontrol panel sudah kembali normal maka alat ini juga akan berhenti bekerja.

  1. Annunciator
Sepintas alat ini hampir sama dengan MCFA, bedanya adalah alat ini tidak mempunyai fungsi kontrol. Annunciator hanya menampilkan seperti apa yang ditampilkan oleh MCFA. Biasanya posisi letak Annunciator adalah diruang security.


Petunjuk Operasi Sistem Fire Alarm

Dibawah ini adalah petunjuk penggunaan system alarm sehari-hari :
  1. Kondisi normal
Pastikan MCFA dalam kondisi normal. Jika MCFA tidak berada dalam kondisi normal, maka jika terjadi kebakaran atau alarm, MCFA tidak akan bekerja sebagaimana mestinya.
Dalam situasi normal, kondisi lampu indicator pada MCFA adalah sebagai berikut
o   Lampu AC Power (hijau) menyala
o   Lampu-lampu lainnya off/mati
Ketika menghidupkan power, lampu local alarm silence, lampu hydrant pump cut off, dan lampu PA system interlocking cut off menyala.
Periksa selalu jika lampu switch position warning berkedip, berarti ada tombol yg aktif, matikan dengan menekan tombol yang lampu diatasnya menyala.

  1. Tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran
Jika terjadi kebakaran maka akan timbul berupa bunyi buzzer di MCFA dan annunciator serta bunyi multitone dan nyala lampu strobe pada area seperti yang ditunjukan pada indicator MCFA.
    • Lampu fire alarm menyala dan indicator zone menampilkan nomor zone yang terjadi kebakaran.
    • Lmapu LED indicator zone juga menyala.
Periksa lapangan dan identifikasi lokasi kebakaran. Panggil pemadam kebakaran dan mulailah pemadaman dilakukan sambil ungsikan orang pada pintu darurat.

  1. Mematikan bunyi buzzer dan multitone
Untuk mematikan bunyi buzzer pada MCFA dan bunyi multitone pada area dapat dilakukan dengan menekan tombol alarm silence
Jika tombol alarm silencing ditekan maka buzzer terbungkam dan lampu alarm silence menyala. Jika diperlukan untuk membungkam buzzer pada MCFA annunciator dalam waktu yang lama, tekan tombol alarm silencing selama 5 detik. Dalam kondisi ini lampu alarm silence dan maintenance akan menyala dan lampu switch position warning akan berkedip, buzzer pada MCFA dan annunciator terbungkam. Tekan tombol ini lagi untuk membatalkan.

  1. Alarm Trouble
MCFA mempunyai system pengecekan sendiri yang selalu memonitor kondisi jalur detector, catu daya, fuse,dll yang secara otomatis mendeteksi kesalahan dan menampilkan alarm trouble (jika memang ada kesalahan system). Jika terjadi kesalahan system pada MCFA, indicator digital zone akan menampilkan nomor kode error, tergantung kondisi troublenya. Buzzer pada MCFA juga akan berbunyi.
Daftar kode error :

E0     = Konektor baterai tidak terpasang atau fuse FE putus. Pada MCFA, lampu trouble berkedip dan buzzer berbunyi.

E1     = Tegangan catu daya yang seharusnya 24V tidak normal, Pada MCFA, lampu trouble berkedip dan buzzer berbunyi.

E2     = Fuse ada yang putus, Pada MCFA, lampu trouble berkedip dan buzzer berbunyi.

E3     = Penyambungan konektor dengan PCB tidak komplit atau salah sambung. Pada MCFA, lampu trouble berkedip dan buzzer berbunyi.

E4     = Jalur ke sistim PA putus atau short circuit. Pada MCFA, lampu trouble berkedip dan buzzer berbunyi.

E5     = Kerusakan terjadi pada simtim memori. Pada MCFA, lampu trouble berkedip dan buzzer berbunyi.

E6     = Fungsi self checking secara otomatis memeriksa rangkaian penerima sinyal alarm pada semua zone sekali dalam seminggu untuk memastikan sistim berfungsi normal. Ini memerlukan waktu 1.5 detik untuk pelaksanaan. Jika tidak ditemukan  kerusakan, MCFA kembali ke mode normal. Jika terjadi kerusakan maka kode error ini akan ditampilkan. Pada MCFA, lampu trouble berkedip dan buzzer berbunyi.

E7        = Konektor ke speaker tidak terhubung. Pada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar